Tugas Kelompok: Contoh Kasus Audit Sistem Informasi
CONTOH
KASUS AUDIT SISTEM INFORMASI
Disusun
Oleh:
Bian
Indah Kurnia Ancing (11117211)
Gladia
Amiranti (12117575)
Jumaida
Alviana (13117111)
Joshua
Michael Haposan (13117091)
Dosen:
Priyo Sarjono Wibowo SKom., MMSI.
Mata
Kuliah: Audit Teknologi Sistem Informasi
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PTA
2020/2021
Studi Kasus: Sengkarut
program e-KTP
Sengkarut program e-KTP
sepertinya tak pernah berakhir. Polemik makin menghangat setelah server proyek
bernilai triliunan rupiah itu dicurigai berada di luar negeri. Untuk akhiri
polemik berkepanjangan ini, sistem informasi e-KTP sebaiknya segera diaudit.
"Untuk segera menyudahi
polemik e-KTP, audit terhadap sistem informasi e-KTP sangat diperlukan",
ujar Ketua lembaga riset CISSReC (Communication and Information System Security
Research Center) Pratama Persadha dalam keterangan pers yang diterima, Selasa
(25/11/2014).
Menurut Pratama,polemik tak akan
berhenti hanya dengan mengecek fisik server di dalam negeri seperti yang
dilakukan Wakil KEtua DPR Fadli Zon pada Senin (24/11) lalu. Dalam sidaknya
Fadli Zon berusaha meyakinkan publik bahwa server e-KTP sepenuhnya di dalam
negeri, tidak seperti kecurigaan selama ini jika server e-KTP berada di luar
negeri.
"Dengan
audit kita akan tahu ke mana saja data dari server ini. Selain itu kita juga
akan tahu server di dalam negeri ini berfungsi sebagai database server atau
bukan. Lalu ada juga backup server," terang pakar keamanan sistem
informasi, komunikasi dan kriptografi tersebut.
Dengan audit
sistem informasi, mantan konsultan keamanan IT pada Lembaga Sandi Negara
(Lemsaneg) ini menjamin polemik server e-KTP segera berakhir. "Kita juga
perlu tahu, sebenarnya di mana saja application server, disaster recovery
center dan backup server e-KTP tersebut. Dengan begitu kita akan tahu apakah
masih ada remote access dari vendor di dalam dan luar negeri. Karena sangat
rawan sekali data e-KTP disalahgunakan", jelas Pratama.
Dia menambahkan,
sebaiknya seluruh server utama dan pendukung ada di dalam negeri. Kalau seluruh
server utama dan pendukung di dalam negeri, tentu pemerintah lebih mudah
mengontrol dan menjaga keamanannya. Selain itu juga lebih hemat dan jika ada
masalah hukum lebih mudah penyelesaiannya, karena tak perlu berurusan dengan
hukum negara lain.
Soal siapa yang
mengaudit, Pratama menjelaskan Kemendagri bisa menggandeng tim auditor
independen yang terdiri dari pakar IT dan akademisi di bidang keamanan sistem
informasi. "Audit ini tak butuh waktu lama. Kita punya SDM yang mumpuni
untuk urusan ini. Kurang dari sebulan audit sudah selesai", jelasnya.
Pratama
berharap, polemik ini segera mereda dan program e-KTP bisa dilanjutkan.
"e-KTP adalah program yang memudahkan sistem administrasi kependudukan.
Nantinya BPJS dan kartu pintar lain bisa disatukan fungsinya dalam satu kartu
dengan program ini. Jangan sampai polemik e-KTP membingungkan masyarakat
lagi," tegas Pratama.
Analisa
:
Kasus e-ktp merupakan bukan kasus kecil dikarenakan
kasus tersebut menyangkut uang yang tidak sedikit dan lebih pentingnya adalah
data masyarakat. Akibat kejadian ini, merupakan bukti penting adanya audit SI,
agar pemerintah mampu mengontrol dan menjaga keamanannya dan juga mampu
mengakhiri masalah-masalah lain jika audit SI tersebut di laksanakan.
Sumber:
https://news.detik.com/berita/d-2759069/perlu-audit-sistem-informasi-untuk-akhiri-polemik-e-ktp
https://kelvin18kelvin.blogspot.com/2019/10/contoh-kasus-audit-sistem-informasi.html
Comments
Post a Comment