MAKALAH MASYARAKAT KOTA DAN DESA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami berterima kasih kepada Olly Aurora selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Makalah  yang membahas mengenai penerapan tentang Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan di Indonesia ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat menambah wawasan dan dipahami bagi siapapun yang membacanya. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari anda sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Jakarta, 05 Okteber 2017

Jumaida Alviana
Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN
1.1     LatarBelakang
Masyarakat pada umumnya diartikan sebagai kumpulan orang yang hidup disuatu wilayah yang memiliki aturan atau norma yang mengatur hubungan-hubungan satu sama lain. Pola hubungan antara individu dalam masyarakat tersebut pada dasarnya memiliki nilai-nilai yang diakui bersama dan diabadikan dalam norma dan aturan yang pada umumnya tidak diverbalkan. Dengan demikian, masing-masinig individu diharuskan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut sehingga tercipta suatu hubungan sosial yang relatif stabil.
Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya mempunyai kebutuhan-kebutuhan, baik kebutuhan material maupun spiritual. Kebutuhan ini bersumber dari dorongan-dorongan alamiah yang dimiliki setiap manusia semenjak dilahirkan. Lingkungan hidup merupakan sarana dimana manusia berada sekaligus menyediakan kemungkinan-kemungkinan untuk dapat mengembangkan kebutuhan-kebutuhan. Oleh karena itu, antara manusia dengan lingkungan hidup terdapat hubungan yang saling mempengaruhi. Hubungan-hubungan sosial yang terjadi secara dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok dan berhubungan satu dengan yang lain disebut dengan imteraksi sosial.
Proses ini biasanya tanpa disadari dan diikuti oleh semua anggota kelompok dalam suasana trial and error. Dari uraian tersebut diatas dapat kita lihat bahwa masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan arti yang sempit. Dalam arti luas masyarakat dimaksud keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan dan sebagainya. Apabila kita berbicara tentang masyarakat, terutama jika kita mengemukakannya dari sudut antropologi, maka kita mempunyai kecenderungan untuk melihat 2 tipe masyarakat :
Pertama, satu masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, yang belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya masih dapat dipelajari sebagai satu kesatuan.
Kedua, masyarakat yang sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang, karena ilmu pengetahuan modern sudah maju, teknologi maju, sudah mengenal tulisan, satu masyarakat yang sukar diselidiki dengan baik dan didekati sebagian saja.
Sebenarnya pembagian masyarakat dalam 2 tipe itu hanya untuk keperluan penyelidikan saja. Dalam satu masa sejarah antropologi, masyarakat yang sederhana itu menajdi obyek penyelidikan dari antropologi, khususnya antropologi sosial. Sedangkan masyarakat yang kompleks adalah terjadi obyek penyelidikan sosiologi.

1.2     RumusanMasalah
1.      Bagaimana definisi masyarakat?
2.      Apa  pengertian masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan?
3.      Apa perbedaan antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan?
4.      Bagaimana hubungan antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan?
5.      Bagaimana kriminalitas masyarakat yang terjadi dikota?

1.3     TujuanPenulisan
1.      Mendeskripsikan definisi masyarakat.
2.      Memahami pengertian masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
3.      Mengetahui perbedaan antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
4.      Mendeskripsikan hubungan antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
5.      Mengemukakan masalah kriminalitas yang terjadi dikota.



BAB II
PEMBAHASAN
A.                DEFINISI MASYARAKAT

Sebelum kita bicara lebih lanjut masalah masyarakat, baiklah kita tinjau dulu definisi tentang masyarakat.
Mengenai arti masyaratkat, baiklah kita kemukakan beberapa definisi mengenai mengenai masyarakat dari para sarjana, seperti misalnya :
a)      R. Linton : Seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
b)      M.J. Herskovits : Mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
c)      J.L. Gillin dan J.P. Gillin : Mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
d)     S.R. Steinmetz : Seorang sosiolog bangsa Belanda mengatakan, bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesa, yang meliputi mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
e)      Hasan Shadily : Mendefinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan pengaruh bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Kalau kita mengikuti definisi  Linton, maka masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu, yang telah lama hidup dan bekerjasama dalam waktu yang cukup lama. Kelompok manusia yang dimaksud di atas yang belum terorganisasikan mengalami proses yang fundamental, yaitu:
a)      Adaptasi dan organisasi dari tingkah laku para anggota.
b)      Timbul perasaan berkelompok secara lambat laun.



B.                 PENGERTIAN MASYARAKAT
a)      Masyarakat perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Pemgertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Perhatian khusus masyarakat kota tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan dan perumahan, tetapi mempunyai perhatian yang lebih luas lagi. Orang-orang kota sudah memandang penggunaan kebutuhan hidup, artinya oleh hanya sekadarnya atau apa adanya. Hal ini disebabkan oleh karena pandangan warga kota sekitarnya.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu:
1)      Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Kegiatan-kegiatan keagamann hanya setempat di tenpat-tempat peribadatan. Sedangkan diluar itu, kehidupan masyarakat berada dalam lingkungan ekonomi,perdagangan.
2)      Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain. Yang terpenting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, sebab perbedaan kepentingan, paham politik, perbedaan agama, dan sebagainya.
3)      Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4)      Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak  diperoleh warga kota dari pada warga desa. Pekerjaan para warga desa lebih seragam, terutama dalam bidang bertani. Oleh karena itu para masyarakat desa tidak banyak dijumpai pembagian kerja `bedasarkan keahlian.
5)      Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan.
6)      Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota.
7)      Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasa nya  terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.                                                                                                                                                
b. Masyarakat  pedesaan
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu
masyarakat pemerintahan sendiri.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga anggota masyarakat yang sangat kuat yang hakekatnya. Dengan ciri-ciri nya sebagi berikut:
1)      Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
2)      Ada pertalian perasaan yang sama dengan kesukaan terhadap kebiasaan.
3)      Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti: iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.                                                                                   
4)      Sistem hubungan berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
5)      Sebagian bsar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
6)      Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaria, agama, adat-istiadat dan sebagainya.

C.    PERBEDAAN MASYARAKAT KOTA DAN DESA

1.    Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
2.    Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
3.    Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
4.    Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
5.    Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
6.    Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.

D.                HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT KOTA DAN DESA

a). Urbanisasi
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota  yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni : Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.


b)    Sebab-sebab Urbanisasi

 1.   Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah               kediamannya (Push factors)
2.   Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)

Hal – hal yang termasuk push factor antara lain :
a.    Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian.
b.    Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
c.    Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
d.    Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
e.    Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.

Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
a.    Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota  banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
b.    Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
c.    Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
d.    Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
e.    Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah.

STUDI KASUS
      Bagaimana kriminalitas masyarakat yang terjadi dikota?
Kepadatan penduduk di perkotaan memaksa tiap-tiap orang saling berebut, berusaha, berjuang untuk dapat bekerja dan membiayai diri sendiri dan keluarganya. Banyak dari mereka yang hanya bermodalkan nekat ke kota untuk bekerja namun apa daya jika pendidikan dan keterampilannya rendah, bermimpi mendapatkan pekerjaan dikota, hidup layak, hanya sebatas angan belaka. Alhasil keadaan seperti inilah yang memaksa mereka untuk melakukan apa saja agar mendapat uang, salah satunya menjambret, mencopet, merampok dengan memaksa bahkan membunuh demi mendapatkan sesuatu yang namanya disebut dengan “uang”. Karena memang hanya dengan uang kita dapat membeli apa saja yang kita mau. Kriminalitas yang tinggi di perkotaan tentu membuat keadaan perkotaan menjadi tidak kondusif, selalu dibayangi rasa waswas.

ANALISIS KASUS
Contoh kasus : “PENJAMBRETAN”
Seorang perempuan menjadi korban penjambretan 2 orang pelaku dijalur perbatasan kabupaten Cirebon Senin malam (17/7/2017).
Korban mengalami luka setelah terlempar dari motornya karena ditendang pelaku.
Tadi, juragan desa Karangreja yang ditemui di sekitar lokasi kejadian menceritakan, korban berinisial YKS sudah merasa dibuntuti sejak dari pasar Celancang, kecamatan Gunung Jati, Cirebon.
Tiba-tiba sekitar 500 m selanjutnya, tepatnya di desa Keraton, 2 pelaku berinisial IMN dan EY langsung menjambret tas korban yang berada di depan. Beruntung tak lama kemudian polisi datang, dan langsung mengamankan 2 pelaku dari amuk warga yang marah.
Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Galih Wardhani menjelaskan, petugas yang tiba dilokasi langsung mengamankan 2 pelaku dari amuk warga. Keduanya langsung dibawa ke markas Polres dan menjalani pemeriksaan.
Diketahui faktor kejadian penjambretan ini dikarenakan oleh faktor ekonomiyang tidak memadai kebutuhan keluarganya dan penjambretan ini menjadi pekerjaannya.



BAB III
PENUTUP
       A.    KESIMPULAN
                   Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur¬mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis¬jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek¬proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga-tenaga di bidang medis atau kesehatan, montir¬montir, elektronika dan alat transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.

       B .   SARAN
Masyarakat pedesaan merupakan wilayah yang masih agraris dan lingkungannya yang masih alamiah, oleh karena itu sebaiknya kealamian lingkungan tersebut harus tetap terjaga sebab lingkungan  yang masih alami memliki udara yang sejuk. Selain itu, masyarakat desa juga memiliki rasa persaudaraan yang erat, sebaiknya penduduk desa selalu menjaga kerukunan bersama.
Masyarakat kota yang modern dengan berbagai alat teknologi yang canggih, alangkah baiknya jika memanfaatkan alat-alat tersebut dengan baik tanpa ada penyalahgunaan. Seperti penyalahgunaan pada internet, sehingga banyak terjadi suatu kejadian yang tidak diinginkan.


Comments

Popular posts from this blog

Tugas Softskill : Pengantar Animasi dan Desain Grafis

Makalah Softskill : Artificial Intellegence "SIRI"