Analisis Risiko Audit Sistem Infromasi
Analisis Risiko Audit Sistem
Infromasi
Audit
Sistem Informasi adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti untuk
membuktikan dan menentukan apakah sistem aplikasi komputerisasi yang digunakan
telah menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai, apakah
aset organisasi sudah dilindungi dengan baik dan tidak disalah gunakan, apakah mampu
menjaga integritas data, kehandalan serta efektifitas dan efisiensi
penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer.Komponen risiko audit, pada
umumya terdiri atas tiga, yaitu:
1.
Risiko
bawaan (inherent risk)
Risiko
bawaan adalah kerentanan suatu asersi terhadap salah saji material dengan
asumsi tidak ada kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern yang
terkait. Risiko bawaan selalu ada dan tidak pernah mencapai angka nol. Risiko
bawaan tidak dapat dirubah oleh penerapan prosedur audit yang paling baik
sekalipun. Risiko bawaan bervariasi untuk setiap asersi.
Sebagai contoh, asersi keberadaan dan keterjadian kas mempunyai risiko bawaan yang lebih tinggi daripada aktiva tetap. Hal inji disebabkan uang tunai merupakan suatu asset yang sangat rawan terhadap manipulasi, dan semua orang berminat terhadap uang. Sedangkan aktiva tetap lebih jelas keberadaannya. Risiko bawaan juga dibedakan atas risiko bawaan setiap akun dan risiko bawaan keseluruhan untuk banyak akun
2.
Risiko
pengendalian (control risk)
Risiko
pengendalian adalah risiko bahwa suatu salah saji material, yang dapat terjadi
dalam suatu asersi, tidak dapat dideteksi ataupun dicegah secara tepat pada
waktunya oleh berbagai kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern
perusahaan. Risiko pengendalian tidak pernah mencapai keyakinan penuh bahwa
semua salah saji material akan dapat dideteksi ataupun dicegah.
Risiko
pengendalian merupakan fungsi dari efektivitas struktur pengendalian inter.
Semakin efektif struktur pengendalian intern perusahaan klien, semakin kecil
risiko pengendaliannya. Penetapan risiko pengendalian didasarkan atas kecukupan
bukti audit yang menyatakan bahwa struktur pengendalian inter klien adalah
efektif.
Ada
dua macam risiko pengendalian, yaitu:
1.
Actual level of control risk Assessed level of control risk yang ditentukan
dengan melakukan modifikasi prosedur untuk menghimpun pemahaman struktur
pengendalian intern terkait dengan asersi, dan prosedur untuk melaksanakan test
of control. Pada saat perencanaan audit, auditor menentukan besarnya risiko
pengendalian yang direncanakan untuk setiap asersi yang signifikan.
2. Planned assessed level of control risk ini ditentukan berdasar asumsi tentang efektivitas rancangan dan operasi struktur pengendalian intern yang relevan.
3.
Risiko
deteksi (detection risk)
Risiko
deteksi merupakan risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji
material yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi tergantung atas
penerapan auditor terhadap risiko audit, risiko bawaan dan risiko pengendalian.
Semakin besar risiko audit, semakin besar pula risiko deteksi. Sebaliknya
semakin besar risiko bawaan ataupu risiko pengendalian, semakin kecil risiko
deteksi.
Pada
tahap perencanaan audit, Planned assessed level of detection risk untuk setiap
asersi signifikan ditentukan dengan cara menerapkan model risiko audit. Actual
level of detection risk dapat diubah auditor dengan cara memodifikasi sifdat,
penentuan waktu dan luas test substantive yang dilakukan atas suatu asersi.
Dalam penentuan risiko deteksi, auditor mempertimbangkan kemungkinan dia
melakukan kesalahan seperti kesalahan penerapan prosedur auditing atasu salah
melakukan interpretasi terhadap bukti –bukti audit yang telah dihimpun.
Ada
perbedaan yang mendasar antara risiko bawaan dan risiko pengendalian dengan
risiko deteksi. Kedua risiko terdahulu ada terlepas dari dilakukan atau
tidaknya audit atas laporan keuangan, sedangkan risiko deteksi berhubungan
dengan prosedur audit dan padat diubah oleh keputusan auditor
sendiri.selanjutnya, risiko deteksi terbagi atas dua jenis risiko, yaitu risiko
review analitis, dan risiko tes substantive. Risiko review analitis Risiko
review analitis adalah risiko yang timbul karena prosedur-prosedur review
analitis tidak dapat mendeteksi kesalahan yang material. Risiko tes
substantive. Risiko tes substantive adalah risiko kesalahan material tidak
dapat dideteksi melalui penggunaan prosedur tes substantive. Selain
risikorisiko diatas, risiko dalam audit dapat pula dibagi atas risiko sampling,
dan risiko non sampling.
Jenis
ini terjadi kaena auditor bekerja atas dasar pengujian suatu sampel bukti.
Risiko sampling merupakan risiko bahwa kesimpulan yang diambil oleh auditor
dari hasil pengujian terhadap karakteristik tertentu dari sampel atas item
tertentu berbeda dengan kesimpulan yang dibuat dari seluruh populasi yang
diuji. Sedangkan risiko non sampling merupakan bagian dari risiko audit yang
tidak hanya berkaitan dengan data, tetapi lebih banyak dihasilkan dari factor lain
seperti kesalahan manusia, kesalahan penerapan prosedur dan salah
menginterpretasikan hasil suatu sampel.
Sumber:
Doni Winata.165100085.Fakultas Komputer.Risiko Audit Sistem Informasi.
Comments
Post a Comment